Minggu, 16 Oktober 2011

Intropeksi Diri

Segala puji bagi Alloh Robb semesta alam. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan atas muhammad Rosulullah yang selalu setia terhadap ajaran dan sunnah-sunnahnya.
Selayaknya kalau kita bermukhasabah, introspeksi diri, selalu melihat kedalam pribadi kita sebelum memberi penilaian terhadap suatu masalah. Berkaca terhadap diri sendiri adalah hal bijaksana untuk kita lakukan, sebelum kita mempresisikan pada orang lain. "Karena barang siapa yang mengenal Robbnya tentu ia akan sibuk berkhidmat kepadaNya dengan meninggalkan hawa nafsunya". Hendaknya kita tidak luruh dan tersibghah dengan kondisi zaman, dan selayaknya kita tetap konsisten dengan akidah dan ke imanan yang kita miliki, konsisten terhadap keyakinan Bahwa Alloh dan Rosululloh SAW tempat segala sesuatu persoalan kita kembalikan.
Mari kita introspeksi diri dan menoleh kebelakang lagi Sudah benarkah SYAHADAT kita, sesuaikah KEIMANAN kita dengan AL QUR'AN dan AS SUNNAH (AL HADITS), Benarkah MANHAJ dan HUKUM yang kita terapkan dalam kehidupan kita, Rosululloh SAW bersabda :"Iman dan amal adalah dua saudara yang saling menemani didalam persahabatan, Alloh tidak menerima salah satu di keduanya kecuali dengan sahabatnya". (HR. Ibnu Syahiin Fissunah An Ali). "Iman itu adalah kepercayaan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan Anggota". (HR. Ibnu Majah).
"Bukankah iman itu sekedar cita-cita (angan-angan) saja, akan tetapi iman itu suatu kepercayaan yang tetap dalam hati, dan dibuktikan dengan amal perbuatan". (HR. Dailami).
Semoga Agenda ini bisa menjadikan bahan renungan untuk berinstropeksi diri tentang keimanan, tentang manhaj, ataupun sikap yang seyogyanya kita lakukan. Amin

Alhamdulilah Jaza Kumullohu Khoiron

www.generus313.blogspot.com

Jumat, 14 Oktober 2011

Buku Fatwa MUI 'Oase' bagi Pemahaman Fatwat

JAKARTA - Dewan Pimpinan
Majelis Ulama Indonesia (DPP
MUI) mengharapkan
kehadiran buku 'Kumpulan
Fatwa MUI Sejak Tahun 1975'
bisa menjadi pedoman bagi masyarakat dan pemerintah
dalam menghadapi
kompleksnya persoalan-
persoalan keagamaan,
kehidupan sosial dan
berbangsa dan bernegara. "Buku kumpulan fatwa MUI
ini diharapkan mampu
menjadi oase di tengah
padang pasir yang sangat
ditunggu pemerintah maupun
masyarakat sebagai pedoman kemaslahatan," ungkap Ketua
Umum DPP MUI, Dr KH MA
Sahal Mahfudz. Sejak berdiri tahun 1975,
lanjutnya, MUI telah
menetapkan ratusan fatwa.
Baik yang terkait dengan
masalah ibadah, sosial
ke masyarakatan, ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek) hingga terkait pangan
atau obat obatan yang halal. Namun harus diakui, tidak
semua fatwa ini sampai ke
masyarakat luas. Masih ada
sebagian masyarakat yang
salah paham terhadap fatwa
MUI akibat ketidak tahuannya terhadap inti masalah yang
difatwakan. MUI --yang salah satu tugas
bimbingan keagamaannya
melalui fatwa-- tetap
istiqomah dalam
menyampaikan kebenaran
kepada siapapun, termasuk kepada pemerintah. Ini
dengan semangat saling
mengingatkan terhadap
kebenaran (at-tawashi bil-
haq) sesuai jatidiri keulamaan. "Karena itu, buku kumpulan
fatwa ini akan mampu
menjembatani kepentingan
ulama, pemerintah dan
masyarakat. Sehingga,
kebenaran yang disampaikan melalui fatwa ini dapat
diterima dan tidak
menimbulkan kontroversi
atau masalah baru," jelas
Sahal. (Republika online)

www.mui.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=548:buku-fatwa-mui-oase-bagi-pemahaman-fatwa&catid=1:berita-singkat&Itemid=50

Senin, 10 Oktober 2011

MEMBINA GENERUS MELESTARIKAN AGAMA ALLOH

Jaman
sekarang
membina
generasi
muda
tidak dapat
dilakukan
dengan
cara-
cara
biasa, santai dan asal-asalan, harus dilakukan dengan sungguh- sungguh dan terprogram. Mengingat pengaruh lingkungan yang semakin kuat terhadap degradasi moral generasi muda, antara lain: Persaingan yang semakin ketat di berbagai bidang kehidupan menjadikan generasi muda lebih aktif mengejar status duniawi mengabaikan urusan agama Menyebarnya gaya hidup moderen yang bebas dan mengagungkan nilai materialime membuat orang tua lebih bangga anaknya sukses menjadi sarjana dari pada menjadi seorang mubaligh. Pengaruh buruk hiburan dan pornografi melalui berbagai media menjadikan generasi muda terlena dan melalaikan kewajiban ibadah dan mencari
ilmu agama. Pergaulan bebas di lingkungan dapat mengikis keimanan dan kefahaman agama generasi muda Kondisi masa depan bangsa ini tergambar dari pembinaan generasi muda saat ini. Kelalaian membina generasi muda akan berakibat semakin pudarnya nilai-nilai agama di masa depan. Untuk itu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kembali menurunkan penasehatnya untuk memberikan nasehat pemantapan agama kepada seluruh pengurus dan jamaah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Sidoarjo, 21 Mei 2011. Tema nasehat pemantapan kali ini adalah masalah membina generasi penerus, yang terdiri dari remaja dan anak-anak jamaah. Kedatangan utusan dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia Pusat ini juga merupakan bentuk konseling / bimbingan, monitoring sekaligus evaluasi terhadap pelaksanaan program pembinaan generasi penerus di
daerah Sidoarjo. Seperti diketahui Penggerak Pembina Generasi Penerus (PPG) merupakan program unggulan yang mendapat prioritas utama dalam Lembaga Dakwah Islam Indonesia saat ini. Sebelumnya Lembaga Dakwah Islam Indonesia telah menetapkan 5 unsur sebagai pembina generasi muda yaitu:
1. Unsur orang tua
2. Unsur mubaligh dan mubalighot
3. Ahli pendidik
4. Pengurus dan
5. Unsur Ulama PPG dibentuk sebagai usaha lebih mengkonkritkan sistem pendidikan agama secara profesional di lingkungan Lembaga Dakwah Islam Indonesia. PPG bertugas merancang sistem belajar mengajar berupa, kurikulum, silabus, jurnal serta sistem evaluasi. Program-program pendidikan yang disusun oleh PPG akan menjadi pegangan bagi lima unsur untuk melakukan pembinaan dan pengajaran pada generasi muda terutama cabe rawit di setiap kelompok pengajian. Dengan adanya program belajar yang jelas diharapkan keberhasilan pembinaan generasi muda Lembaga Dakwah Islam Indonesia bisa lebih terarah dan terukur. Lembaga Dakwah Islam Indonesia menetapkan 3 target keberhasilan pembinaan genersi muda yaitu:
1. Menjadikan generasi muda yang alim (banyak ilmu agamanya)
2. Fakih beribadah dan berakhlakul karimah
3. Bisa hidup mandiri ﺎَﻳ ﺎَﻬُّﻳَﺃ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ َّﻥِﺇ ْﻦِﻣ ْﻢُﻜِﺟﺍَﻭْﺯَﺃ ْﻢُﻛِﺩﺎَﻟْﻭَﺃَﻭ ﺍًّﻭُﺪَﻋ ْﻢُﻜَﻟ ْﻢُﻫﻭُﺭَﺬْﺣﺎَﻓ ْﻥِﺇَﻭ ﺍﻮُﻔْﻌَﺗ ﺍﻮُﺤَﻔْﺼَﺗَﻭ ﺍﻭُﺮِﻔْﻐَﺗَﻭ َّﻥِﺈَﻓ َﻪَّﻠﻟﺍ ٌﺭﻮُﻔَﻏ ٌﻢﻴِﺣَﺭ (14) ﺎَﻤَّﻧِﺇ ْﻢُﻜُﻟﺍَﻮْﻣَﺃ ْﻢُﻛُﺩﺎَﻟْﻭَﺃَﻭ ٌﺔَﻨْﺘِﻓ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُﻩَﺪْﻨِﻋ ٌﺮْﺟَﺃ ٌﻢﻴِﻈَﻋ (15) Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak- anakmu bisa menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-
lah pahala yang besar. [Al-Quran surat At-
Taghobun ayat 14 -15] 242 - ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ُﺪَّﻤَﺤُﻣ ُﻦْﺑ ﻰَﻴْﺤَﻳ َﻝﺎَﻗ : ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ُﺪَّﻤَﺤُﻣ ُﻦْﺑ ِﺐْﻫَﻭ ِﻦْﺑ َﺔَّﻴِﻄَﻋ َﻝﺎَﻗ : ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ُﺪﻴِﻟَﻮْﻟﺍ ُﻦْﺑ ٍﻢِﻠْﺴُﻣ َﻝﺎَﻗ : ﺎَﻨَﺛَّﺪَﺣ ُﻕﻭُﺯْﺮَﻣ ُﻦْﺑ ﻲِﺑَﺃ ِﻞْﻳَﺬُﻬْﻟﺍ َﻝﺎَﻗ : ﻲِﻨَﺛَّﺪَﺣ ُّﻱِﺮْﻫُّﺰﻟﺍ َﻝﺎَﻗ : ﻲِﻨَﺛَّﺪَﺣ ﻮُﺑَﺃ ِﺪْﺒَﻋ ُّﺮَﻏَﺄْﻟﺍ ِﻪَّﻠﻟﺍ ، ْﻦَﻋ ﻲِﺑَﺃ َﺓَﺮْﻳَﺮُﻫ ، َﻝﺎَﻗ : َﻝﺎَﻗ ُﻝﻮُﺳَﺭ ُﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻢَّﻠَﺳَﻭ : » َّﻥِﺇ ﺎَّﻤِﻣ ُﻖَﺤْﻠَﻳ َﻦِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ْﻦِﻣ ِﻪِﻠَﻤَﻋ ِﻪِﺗﺎَﻨَﺴَﺣَﻭ َﺪْﻌَﺑ ِﻪِﺗْﻮَﻣ ﺎًﻤْﻠِﻋ ُﻪَﻤَّﻠَﻋ ُﻩَﺮَﺸَﻧَﻭ ، ﺍًﺪَﻟَﻭَﻭ ﺎًﺤِﻟﺎَﺻ ُﻪَﻛَﺮَﺗ ، ﺎًﻔَﺤْﺼُﻣَﻭ ُﻪَﺛَّﺭَﻭ ، ْﻭَﺃ ُﻩﺎَﻨَﺑ ﺍًﺪِﺠْﺴَﻣ ، ْﻭَﺃ ﺎًﺘْﻴَﺑ ِﻦْﺑﺎِﻟ ِﻞﻴِﺒَّﺴﻟﺍ ُﻩﺎَﻨَﺑ ، ْﻭَﺃ ﺍًﺮْﻬَﻧ ُﻩﺍَﺮْﺟَﺃ ، ْﻭَﺃ ًﺔَﻗَﺪَﺻ ﺎَﻬَﺟَﺮْﺧَﺃ ْﻦِﻣ ِﻪِﻟﺎَﻣ ﻲِﻓ ِﻪِﺘَّﺤِﺻ ِﻪِﺗﺎَﻴَﺣَﻭ ، ُﻪُﻘَﺤْﻠَﻳ ْﻦِﻣ ِﻪِﺗْﻮَﻣ ِﺪْﻌَﺑ « ﺏﺎﺘﻜﻟﺍ ﺡﺎﺘﺘﻓﺍ ﻪﺟﺎﻣ ﻦﺑﺍ ﻩﺍﻭﺭ
ﻞﺋﺎﻀﻓﻭ ﻥﺎﻤﻳﻹﺍ ﻲﻓ
ﻢﻠﻌﻟﺍﻭ ﺔﺑﺎﺤﺼﻟﺍ ...Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya
apa-apa yang menyusul orang iman dari amalan dan kebagusan setelah ia meninggal, (adalah) ilmu yang dia ajarkan dan sebarkan, anak sholeh yang ia tinggalkan dan catatan (ilmu agama) yang
ia wariskan, atau masjid yang ia bangun atau bangunan untuk ibnu sabil (musafir), atau sungai yang ia alirkan, shodakoh yang ia keluarkan dari hartanya dalam keadaan sehat dan hidupnya (semua itu) menyusul pada orang iman setelah matinya. [Hadist Ibnu Majah No. 242
Kitab Pembukaan tentang
Iman dan keutamaan
shahabat nabi muhammad
saw dan Ilmu]

Hidup dan bergaul dimasyarakat tidak boleh apatis terhadap permasalahan orang lain, perhatikan gambaran dibawah ini.

"Seekor tikus mendatangi ular, dia sedang panik dan minta pendapat ular karena pemilik rumah akan memasang jebakan untuk tikus. Sang ular dengan kalem bilang: "Itu bukan urusan saya". Karena tidak dapat tanggapan sang tikus mengadu kepada ayam-kambing dan terakhir sapa yang paling besar dirumah itu, karena mereka semua hewan kesayangan pemilik rumah. Tapi semua sikapnya sama dengan kalem mereka berkomentar "Itu bukan urusan saya". Dan sang tibus pun sedih dalam kesendirian karena tidak satu pun yang peduli. Beberapa hari kemudian, sang istri pemilik rumah menemukan jebakan yang dipasang suaminya berhasil, tapi yang terlengkap dan terjepit adalah seekor ular. Walau sangat kesakitan, ular pura-pura mati, dan ketika istri pemilik rumah membuka jebakan, ular langsung menggigit sekuatnya. Sang ibu teriak ketakutan dan kesakitan. Sang suami marah sekali, lalu membunuh ular sampai hancur terpotong-potong. Ternyata itu ular berbisa, sang ibu kakinya bengkak. Kata tetangga "Obati dengan rebusan ceker ayam". Sang ayam jago kesayangan pun dipotong, cekernya direbus untuk obat. Karena belum sembuh, orang lain bilang "Obati dengan empedu kambing". Sang kambing kesayangan pun terpaksa dipotong, lalu diambil empedunya. Rupanya ular itu berbisa sekali, si ibu pun meninggal. Sang suami sedih sekali, orang satu kampung berduyun-duyun melayat sampai beberapa hari. Untuk menghormati tamu, maka sapi kebanggaan keluarga akhirnya dipotong untuk menjamu tamu-tamu. Sang tikus sekarang sudah tenang karena jebakan tikusnya sudah dibuang dan yang jadi korbannya adalah ular, ayam, kambing, dan sapi yang tadinya melecehkan jebakan untuk dirinya. Kesimpulan: Jangan tidak peduli, acuh tak acuh terhadap masalah orang lain. Karena bisa saja, akibatnya justru akan menimpa kita.

ORG 46.13 september 2011


www.facebook.com/note.php?note_id=10150290805826916&refid=21