Selasa, 09 Juli 2013

Assalamu’alaikum… tentang LDII, saya ga kaget, dan ga ngerasa aneh.


Ini komentar saya aja, mg2 ga menyakiti pihak2 yang terkait…
1. Muslim di luar LDII adalah najis ketika melakukan sholat di rumah seorang LDII, (saya telah membuktikan dengan mata kepala sendiri, memang benar setelah saya sholat, ruangan itu langsung dibersihkan, dipel dsb.)
–> Mungkin memang waktu itu jadwal dibersihkannya masjid, dan karena sedang ada seseorang yang sedang sholat, jadi ditunggu dulu, setelah itu baru bisa dibersihkan… sepertinya LDII emang rawan fitnah

2. Haram merokok (bukan makruh)
–> Saya juga bukan perokok, tapi saya saksikan kawan saya yang aktif di LDII, hal itu bagus, dalam hal menjaga diri dari tindakan mubazir… maaf, daripada menghabiskan uang untuk rokok…dan jg penjagaan kesehatan…

3. Haram melakukan onani, namun untuk menghilangkan dosa ( pengakuan dosa ) adalah membayar ganti rugi berupa uang kepada yayasan.
–> setahu saya, ldii tidak menampung uang ganti rugi dosa, dan juga tidak ada yayasan khusus untuk itu… mungkin caranya beda, atau salah interpretasi aja… karena semua dosa, kalo ditaubati, akan diampuni oleh Allah… tul gak?

4. Halal membunuh umat Islam di luar LDII
–> Sesama orang islam kan bersaudara.. kalo emang halal, tentunya kita akan dibunuh dulu sebelum didakwahi untuk ikut LDII… husnuzon aja…

5. Larangan memberi dan menjawab salam untuk muslim di luar LDII
–> Kayanya ini juga menyimpang…tapi masa sih, orang belajar Qur’an yang didalamnya ada aturan menjawab salam…kok ga boleh.. mungkin salah info..atau oknum??

6. Tidak ada dakwah di dalam pengajiannya, (namun ada beberapa wilayah yang pengajiannya yang dibarengi dengan dakwah namun sangat tertutup sekali).
–> Saya pernah mengikuti pengajian umum LDII, isinya biasa2 aja, justru sangat menarik… dan sedikit lucu karena kesan polos dan bahasa jawanya… tapi ok jg kok, dan ga ada eksklusifitas spt itu. Mg2 saya tidak keliru.

Bahkan, meskipun MUI pernah menjatuhkan dakwaan jelek terhadap warga LDII, saya pikir sah aja kalo ada juga yang beranggapan bahwa bisa aja MUI kurang menerima info dari semua pihak… yang bisa berakibat timpang… tapi itu sah2 aja kan?

Saya masih mending memilih akur, daripada saling menghujat, toh warga LDII juga belajar Qur’an dan Sunnah, nabinya juga Nabi Muhammad saw…

Wassalaam…

Banyak cara berdakwah,

Banyak cara berdakwah, untuk mengabarkan dan bersyiar ajaran Islam. Juga dengan berbagai cara pendekatan, yang pada intinya adalah demi kebaikan dan menjaga ajaran tauhid yang dibawa oleh Rasulullah.
Islam diturunkan ke bumi sebagai rahmatan lil’alamin, bagi kita kaum muslimin, memberi suri tauladan kepada sesama muslim juga kepada umat manusia di bumi ini, dengan kaidah akhlakul karimah.
Kita harus tunjukan bahwa kemuliaan ajaran Rasulullah kepada seluruh umat manusia.
Sebelum orang mengenal tata surya, bahkan dianggap suatu bid’ah oleh ajaran2 agama lain, tapi Islam dengan jelas menyampaikan sistem tatasurya kita, yaitu bumi mengelilingi matahari, dan bulan mengelilingi bumi dst (Quran surat Yassin).
Begitu juga saat orang belum mengenal hukum perang, kaum muslimin telah dituntun oleh Allah, mengenai hukum perang, Qur an surat Al Anfal. Baru setelah perang dunia 2 , masyarakat dunia membuat aturan perang, yaitu konvensi Geneva.
Dan masih banyak lagi keunggulan yang dimiliki umat Islam.
Sepanjang tidak melanggar dan melenceng dari Syariat dan ajaran tauhid , berbagai kelompok dan golongan di lingkungan kaum muslimin berhak untuk exist, sepanjang untuk dakwah dan pemahaman pribadi.
Seperti jalur tasawuf, dll
Tidak perlu ada perdebatan dan saling menjatuhkan, karena nantinya menimbulkan fitnah, dan semua permasalahan kembalikan ke Allah yang Maha Agung sebagai pengadilan yang terakhir.
Permasalahan kita kaum muslimin dan harus kita perangi bersama adalah kebodohan, beri kesempatan kepada orang disekitar kita, pencerahan, agar tidak dalam kondisi kebodohan, akan lebih bijak, dan saatnya nanti akan memajukan bagi kaum muslimin.
Buka wawasan kita semua demi kemajuan kaum muslimin dan untuk menjaga ukhuwah Islamiyah.
Bukan saling menjatuhkan , saling merasa kelompoknya paling benar, dan pemahaman masing2 tentang Islam yang diperdebatkan, karena timbulnya adalah perpecahan dikalangan kaum muslimi itu sendiri.
Terbukti karena tidak bersatunya kaum muslimin, banyak sekali hal yang terjadi yang sangat memprihatinkan di dunia ini yang sangat merugikan umat Islam.
Mari kita renungkan bersama, cari solusi yang terbaik, demi kemajuan, kemakmuran dan persatuan kaum muslimin. Supaya tercapai masyarakat yang madani di kawasan masing2. Amien

Assalamuailaikum wr, wb.


saya baru 1,5 thn masuk LDII,sejak awal saya sudah tahu LDII di cap sesat oleh banyak blog dan milis. tapi justru itu yang membuat saya tambah penasaran pada awalanya, saya jadi terus mencari dan mencari juga bertanya. pada saat itu saya masih private, mubaligh datang ke rumah seminggu 1x,
hasilnya…saya makin cinta dengan LDII, banyak pola pikir saya yang tidak baik dan sifat saya yang buruk bisa sedikit-sedikit berubah saya merasa damai. Saya makin tancap gas untuk menambah kepahaman saya.
ahirnya bulan ramadhan thn 2008 saya dibaeat, dan mengikuti 10 hari laitul qodr di mesjid kelompok, indahnya hati ini, lembutnya hati ini,
saya belumpernah masuk kesuatu pengajian yang benar-benar diurusi seperti ini sampai uang tdk halal di bank konvesional saja diurusi supaya tidak terkena riba.belum masalah najis dan cara kita buang air kecil agar tidak terkena najis.
tapi disamping kelebihan LDII, saya juga menyadari LDII juga ada kurangnya, kebetulan saya saat ini adalah sebagai sebagai salah satupengurus kelompok, dan saya dengan tegas dan keras selalu mengingatkan para jamaah kelompok untuk selalu berbudi luhur kepada siapapun, dan berusaha membaur dengan kelompok manapun, jangan merasa diri paling benar, jangan mentang-mentang sudah mengaji lalu sok yakin masuk surga …tidak semudah itu, semua kembali ke pribadi masing-masing, mampukah kita istikomah mengaji QHJ ini sampai pol ajal mati masing2.
kita harus mau menerima masukan dari kelompok manapun, selama itu baik kenapa tidak. LDII yang sekarang harus mempunyai prinsip gelas kosong, jangan sombong dan arogan dan merasa benar dan paling benar, dan jangan mengedepankan istilah-istilah atau statment2x yang membuat blunder LDII sendiri. karena pada dasarnya kerukunan didalam LDII sudah cantik dan kompak, jangan dikotori oleh kearoganan.
Musuh kita bukan umat Islam yang berbeda golongan dengan kita, tapi hawa nafsu dan ego diri kita sendiri …hati-hati…
Jadi image LDII yang dulu kurang baik ini bisa dirubah oleh jamaah LDII sendiri dari dalam, insya Allah, allah paring barokah AJKK.

155 | fauzan


December 5, 2008 at 10:44 am
Harus anda ketahui, yang membuat najis masjid itu bukan orang, bukan manusia! Tetapi memang yang berbentuk najis seperti air kencing, kotoran manusia, kucing, anjing, dan lain-lain. Adapun kita selalu mencuci kaki,dan pakai sandal sebelum masuk masjid,karena kebanyakan dimasjid ldii seperti itu,jarang dimasjid ldii antara tempat wudhu dan masjid langsung jalan dilantai.tentu saja itu dilakukan untuk menjaga supaya masjid tidak kotor/tidak najis yang ada dilantai antara tempat wudhu dan masjid.
Reply


156 | fauzan
December 5, 2008 at 11:14 am
saya dan rombongan ada 9 orang, ldii 2 orang 7 orang non ldii,serombaong sholat dimasjid di area bandara pekanbaru,habis sholat belum sempat berdoa diusir dari masjid katanya “najis” padahal masjid itu bukan masjid ldii.
kok ada ya yang berbuat seperti itu??
katanya yang suka najiskan orang/ngusir orang dari masjid hanya ldii saja.
Perlu anda ketahui, warga LDII terdiri dari 15-25 jutaan orang berdasarkan wiki, di dalamnya ada banyak sekali warga dengan latar belakang berbeda-beda, dari mulai tukang bakso, sampe tukan sarjana, dari yang radikal sampai yang gak ngerti dalil kayak saya hehehe.
ldii tidak sempurna bos.
masih ada (+) dan (-).apakah orang yang benci,menfitnah ldii itu orang2 yang sempurna?. tidak berbuat dosa?.

berita tanggal 29 Okober 2008

AKIBAT DARI BUKU2 YANG DITULIS OLEH AMIN JAMALUDDIN ( USTAD PERSIS/ DDII) DAN HARTONO AHMAD JAIZ ( USTAD PERSIS/ DDII DAN AKTIFIS L-DATA)

LDII selesaikan masalah dengan FPI
Wednesday, 29 October 2008 00:10 WIB

WASPADA ONLINE
TANJUNGPINANG – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyatakan ajaran LDII tidak sesat seperti yang dituduhkan staf Departemen Agama Tanjungpinang, Hazarullah Aswad yang juga merupakan pengurus Front Pembela Islam (FPI).
“Ajaran LDII itu sesuai dengan ajaran Islam,” kata Ketua DPD LDII Provinsi Kepri, Abdul Manad Chaniago kepada pers setelah menyaksikan sidang perkara pencemaran nama baik yang diduga dilakukan Hazarullah kepada LDII di Pengadilan Negeri Tanjungpinang, Selasa.

Abdul menyesalkan sikap Hazarullah yang menyebarkan informasi yang tidak benar tentang LDII di mesjid-mesjid. “Dia (Hazarullah) seperti memprovokasi ummat Islam,” ujarnya.
Sebelum perkara itu bergulir di pengadilan, pengurus LDII Tanjungpinang telah mendatangi Hazarullah untuk mengklarifikasi permasalahan tersebut. “Sesama umat Islam, damai itu lebih baik. Tidak perlu sampai di pengadilan,” kata Abdul.
Hazarullah mengemukakan pendapatnya terhadap ajaran LDII berdasarkan buku. Sedikitnya ada enam buku yang menyebutkan ajaran LDII itu sesat, salah satunya mengkafirkan umat Islam yang tidak mengikuti ajaran LDII, meskipun itu adalah orang tua mereka.

Buku-buku yang menjadi referensi Hazarullah antara lain berjudul Pengakuan Gembong-Gembong LDII, Kupas Tuntas Kesesatan dan Kebohongan LDII ditulis Amin Zaminudin pengurus MUI Pusat dan Aliran dan Paham Sesat di Indonesia ditulis oleh Hartono Ahmad Zais.

Dia berpendapat jika buku-buku tersebut tidak benar, maka pihak kejaksaan pasti menariknya berdasarkan rekomendasi MUI. “Tapi nyatanya buku itu diperjualbelikan,” kata Hazarullah.
Sedangkan Abdul berpendapat buku-buku yang menjadi referensi Hazarullah tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dia menuding Hazarullah tidak menghormati hasil Munas MUI yang menyebutkan LDII adalah salah satu organisasi Islam di Indonesia. “Kalau ajaran LDII sesat, tidak mungkin Presiden SBY bersedia menerima Ketua Umum LDII,” kata Abdul.
Perselisihan antara LDII dengan Hazarullah terjadi pada akhir tahun lalu. Hazarullah yang menjadi salah seorang narasumber dialog interaktif yang bertemakan aliran sesat di Indonesia yang digelar RRI menyatakan, selain Ahmadiyah, maka ajaran LDII juga sesat. Itu membuat pengikut LDII merasa tersinggung dan melaporkannya ke aparat penegak hukum.

DR. M. Syafi’i Mufid, MA – Peneliti, Departemen Agama – Republik Indonesia

LDII Sekarang Ibarat Teori Gelombang


LDII yang saya ketahui itu kan sebuah organisasi Islam. Yang awalnya dari LEMKARI kemudian menjadi LDII. Nah, sebelumnya ada yang namanya Islam Jama’ah. Sebelum Islam Jama’ah, ada yang namanya Darul Hadits. Jadi, itu proses dimulainya sebuah tafsir terhadap ajaran-ajaran Islam tentang imamah (tentang jama’ah) kemudian implementasinya dalam bentuk gerakan, yang namanya gerakan Islam Jama’ah atau Darul Hadits.

Sebetulnya, ajaran inti dari yang kita kenal Islam Jama’ah itu adalah mengenai kejama’ahan dan keimamahan. Apa yang dipahami dari kawan-kawan Islam Jama’ah itu adalah atsar-nya dari Sayidina Umar yaitu la islama illa bil jama’ah walajamaata illa bil imamah wala imamata illa bithoah wala thoata illa bil bai’at. Kemudian mamata laisa lahu biatun mata mitatan jahiliyatan, haditsnya maupun atsarnya itu, lazim di kalangan umat Islam. Tidak merupakan sesuatu yang aneh, artinya masyhur (umum, dikenal). Yang menjadi aneh pada waktu itu adalah, kalau orang tidak masuk jama’ah, mereka itu dianggap bukan Islam. Itu masalahnya. Nah, ini kekeliruan penafsiran yang banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok. Kemudian oleh Majelis Ulama Indonesia dikatakan sebagai kelompok sesat. Itu adalah klaim kebenaran yang hanya ada pada mereka. La islama illa bil jama’ah. Kata-kata jama’ah itu hanya untuk Darul Hadits, Islam Jama’ah. Kan begitu awalnya. Mestinya tidak begitu. Jadi, Islam Jama’ah adalah Al jama’ah min jamaatul muslimin. Jadi, satu jama’ah dari jama’ah-jama’ahnya umat Islam. Umat Islam itu banyak jama’ahnya. Tidak satu-satunya. Nah, disini yang menjadi krusial itu.

Bai’at itu, kalau kita kembali kepada sejarah sirah nabawiyah itu, kan ada bai’at aqobah, ada bai’atur ridwan. Nah, itu berbeda. Bai’at yang pertama itu, bai’at untuk menyatakan lailaha illallah muhammadurrasulullah, dan dia siap. Di Aqobah itu, orang Aus dan Hujrat yang datang menghadap Nabi itu, siap menerima kehadiran Nabi di Madinah, melindungi Nabi di Madinah, dan siap mengikuti ajaran Nabi Muhammad. itu bai’at aqobah. Kemudian bai’atur ridwan itu adalah umat Islam yang siap untuk menghadapi apapun yang terjadi. Ketika umat Islam mendapatkan berita bahwa utusan Nabi yang ke Mekkah itu di tahan oleh Quraisy, Utsman diutus untuk negosiasi dengan orang Quraisy. Waktu itu, Nabi tidak berkehendak perang, tapi ingin melakukan ibadah haji. Tapi akhirnya ditolak. Kemudian ada perjanjian. Kemudian Nabi kembali ke Madinah. Baru kemudian 2tahun berikutnya, Nabi pergi ke Mekkah. Nah, itu bai’at, dan ada bai’at lagi yaitu bai’at kepemimpinan ketika khalifah Umar membai’at Abu Bakar sebagai khalifah. Bai’at itu sebetulnya, ya kalau bahasa sekarang, bai’at kepada khalifah atau bai’at kepada khulafaur rosyidin. Ya, demokrasi itu dimana pemilih menyatakan aku setuju dengan anda. Nah, bai’at yang di LDII atau yang sejenis itu, hakikatnya adalah sama dengan bai’at kepada pemimpin. Pemimpinnya sebagai imam yang secara spesifik itu sama dengan bai’at orang-orang thariqot. Orang-orang thariqot juga bai’atnya untuk sami’na waatho’na terhadap guru atau mursyidnya. Nah kalau orang-orang Jama’ah ini sami’na waatho’na terhadap imamnya, itu sama dengan tidak masalah. Masih tetap dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan syari’at. Nah, yang bertentangan adalah tidak ada imam yang lain kecuali imamku, dan membai’at imam yang bukan imamku, batal. Itu kafir. Itu yang keliru. Siapapun yang berpandangan eksklusif semacam itu, keliru. Dan itu ciri dari jama’ah-jama’ah yang eksklusif seperti itu.

Ajaran manqul itu, sebetulnya ada dalam tradisi ulama-ulama nusantara, meskipun tidak dikatakan manqul. Itu kan ada istilah ijazah. Seorang ulama misalnya, saya pernah ngaji kepada guru saya untuk baca kitab ihya’. Setelah tamat baca ihya’, itu guru saya (kyai saya itu) memberikan ijazah kepada murid-muridnya yang mengikuti pengajian itu, termasuk saya, untuk sahnya membaca ihya’. Nah, saya bisa membaca ihya’, kayak begini itu dari guru saya. Guru saya itu mendapatkan kemampuannya itu dari gurunya. Itulah yang namanya silsilah. Manqul, kalau dipahami sebagai silsilah, kayak begitu. Biasa, wajar. Persoalannya, manqul itu adalah hadits yang diajarkan oleh gurunya. Itu sajalah yang benar. Tidak ada hadits yang benar kecuali yang diajarkan oleh gurunya. Padahal, jumlah hadits itu kan ratusan ribu. Nah, bagaimana dia bisa mengatakan hanya gurunya sajalah yang sah untuk meriwayatkan hadits ini. Kan lagi-lagi eksklusif. Di situ letak kekeliruannya. Manqul pada umumnya tidak ada masalah, karena dia tidak beranggapan bahwa hanya dengan jalan inilah orang bisa masuk syurga. Kecuali, kalau tidak mengikuti jalan ini, orang masuk neraka, di situ kemudian terjadi doktrin yang menyesatkan, karena jalan untuk menuju kebenaran itu banyak. hadits itu banyak. Kitab itu banyak pendapat. Nah, ini yang mereka itu tidak ada ketika masih dalam gerakan Islam Jama’ah.

Nah, ketika sudah menjadi LDII, saya sudah mendengar, saya sudah membaca Keputusan Rakernas LDII tahun 2007 bahwa memang LDII sudah mengubah paradigma lama dengan paradigma baru, termasuk ajaran tentang Islam Jama’ah, ajaran Manqul, ajaran tentang Imamah, Keamiran dan lain sebagainya sudah dihilangkan. Mereka sudah mengikuti sawadul a’dhom. Itu tertulis. Nah, sekarang apa iya seperti itu, tanyakan kepada orang-orang LDII. Sepengetahuan saya, pernah suatu ketika saya shalat jum’at di Masjid LDII di daerah Dago (Bandung). Sampai orang-orang sebagian bubar, saya masih shalat di situ. Kemudian saya pergi. Saya tinggalkan Masjid itu, tetapi saya pergi ke rumah seorang teman yang berdekatan dengan masjid itu. Saya yakin mereka tidak tahu, kalau saya mampir di depan Masjid itu. Nah di rumah teman itu, saya perhatikan dari rumah jendela kaca, saya perhatikan betul bahwa tidak ada seorangpun yang mencuci tempat di mana saya duduk dan saya sujud di Masjid itu. Karena anggapan bahwa kalau saya bukan anggota LDII adalah najis atau orang bukan Islam, ternyata tidak ada sampai akhirnya datang waktu shalat Ashar. Ketika shalat Ashar, saya datang lagi ke tempat itu. Kemudian saya memperkenalkan diri. Saya salaman kepada mereka. Lalu terjadilah dialog. Dia tanya, ”Bapak dari mana?” Saya dari Departemen Agama, lagi ada Rapat Kerja di Badung. Kebetulan saya ada keperluan ketemu dengan teman yang rumahnya dekat sini. Lalu saya shalat disini. ”Saya mau tahu apakah sudah ada perubahan di kalangan teman-teman di LDII apa nggak?,” Katanya, kalau ada orang shalat di LDII, dicuci. Ketika saya lihat sendiri, kok tidak dicuci bekas tempat saya tadi. Nah itu gimana? Kata mereka, ”Itulah pak, fitnah yang terjadi, dimana saya mencuci bekasnya orang shalat, nggak ada, itu fitnah.” Apakah dulu memang pernah terjadi seperti itu, atau itu memang sudah terjadi perubahan? ”Saya orang LDII yang berhak untuk menjawab.” Pengalaman saya yang seperti itu tidak sekali saja. Pada waktu lebaran kemarin, saya juga shalat di Masjid Pantura yang di situ ada spanduknya yang bertuliskan ”Mengucapkan selamat Idul Fitri.” Pada kanan kiri spanduk tersebut, ada simbol Majelis Ulama Indonesia dan simbol LDII. Boleh saya katakan bahwa Masjid yang saya pakai adalah masjidnya LDII. Ternyata di situ, yang menjadi Imam Maghrib –waktu itu masih dalam bulan Ramadhan– itu bukan orang LDII. Dan orang-orang LDII yang tinggal di sekitar masjid juga ikut berjama’ah di situ. Masjid di situ tempat lalu lalang (banyak orang), dan tidak ada cuci-mencuci itu. Itulah pengalaman saya terhadap LDII.

125 | Indonesia


September 8, 2008 at 3:22 pm
Yang mau baca buku “After New Paradigm Catatan Ulama tentang LDII” bisa baca disini . . .
http://www.afternewparadigm.blogspot.com/
Reply


126 | Ahmad
September 8, 2008 at 3:27 pm
Saya sudah 5 tahun ini ngaji di LDII . . . n merasa sangat damai. LDII intens mengajarkan AL-Qur’an dan Hadist dan gak haus akan dunia perpolitikan sebagaimana Ormas-Ormas lain. Agama adalah barang besar dan Dunia adalah barang kecil, apabila Agama digunakan untuk mendapatkan dunia itu alatnya kegedean….
Ibarat mau nangkap nyamuk kok pakek granat . . .
Reply


127 | polisi
September 11, 2008 at 1:29 pm
gua setuju dengan pendapat LDII itu dilindungi sama jaringan intelijen sama halnya dengan DDII.
namun DDII tidak sudi LDII berkembang, maka DDII memerintahkan underboownya yang bernama LPPI dengan agen2nya yang bernama hartono ahmad djaiz dan amin jamaluddin untuk membuat propaganda menghancurkan LDII.
kalo ngga tobat semoga Allah membalas fitnahnya amin djamaluddin , hartono ahmad djaiz,bambang irawan, jamaah tarbiyyah, kammi, DDII,PKS,kisdi,
Reply


128 | abu hamzah
September 11, 2008 at 2:03 pm
coba antum semua klik situs audiosalaf. cari tema tentang LDII. disitu pentolan besar salafy-indon yang bernama muhammad umar as-seweed memfitnah, mencaci dan menuding LDII dengan tuduhan yang keji dan tanpa saksi.
semoga Allah melaknat as-sewwed di dunia dan diakhirat. dan semoga Allah membalas fitnahnya.amiiin
Reply


129 | Rono
September 12, 2008 at 8:34 pm
Masya Allah,,,kenapa salafy saat ini hanya bisa menghujat, seharusnya merekalah yang harus dibubarkan. Saya punya tetangga yang LDII tapi mereka baik-baik saja dan tidak seperti apa yang dituduhkan selama ini.
Reply


130 | ian
September 12, 2008 at 9:44 pm
gue cuma mau bilang…
smua omongan jelek tentang ldii itu ga ada yang bener…
kita jangan menilai dari satu orang anggotanya saja..
tapi dari seluruh oknum ldiinya..
jangan sampai,,kita ada masalah dengan satu orang ldii,,tapi kita langsung menyudutkan ldii secara keseluruhan,,,
alhamdulillah jaza kumullohu khoiro
Reply


131 | hutomo
September 23, 2008 at 10:29 am
alhamdulillah, pada tanggal 21 September 2008( 21 Ramadhan 1419), LDII dan MUI sukses menyelenggarakan itikaf akbar di masjid Al- Bina, Gelora Senayan Jakarta.
Maju terus LDII untuk memperjuangkan kemurnian Qur’an dan Hadits.
Reply


132 | penkhianat_yahudi
October 2, 2008 at 12:51 am
^^PENTING !…^^
Ass.
Satu yang perlu anda ketahui, Bahwa yang ane denger dr tmn and anak buah ane, bahwa banyak penyudut2 untuk menghancurkan LDII itu adalah orang2 besar, knp ?…. karena dia tak ingin jamaahnya terpengaruh oleh ajaran LDII. Banyak yang bicara bahwa islam itu tidak boleh pakai amir.. Ktanya sich khawarij gaya. ^^PALALOE SOAK^^ wong ada dalilnya kok!… Apakah salah ane bicara…. Tapi bwat apa ormas2 islam yang lain mnggunakan amir2 tsb. pake ngumpet2 lagi.
2.
Pemfitnahan terhadap LDII sekarang semakin meluas, untuk para saudara jokam sekalian. dimohon untuk sabar dan tawakal. Ya, “ibaratnya sayur tanpa garam, tapi ujung2nya kalo dimakan pasti enak” begitulah ungkapan bwat islam yang nantinya akan mendapatkan “TENDER/JOB” dr alloh seumur hidup, Yaitu, akan menjaga surga ‘KEKEL ABADI SELAMANYA”. And bwat yg selalu menyudutkan saudara islam, ya !… paling dapat job dr alloh “NGEPEL NERAKA AND NGEROKIN IBLIS DI NERAKA.
Ya ane sich cuma ksh tau ja biar perpecahan gK terjadi.
Wass.
bersambung…………
Reply


133 | wedung
October 2, 2008 at 4:16 pm
salafy, salah satu gerakan yang paling gencar memusuhi dan memfitnah LDII sedang menuju ajal.mereka cuma eksis di dunia maya, di alam nyata gerakan salafy mendapat penolakan yang sangat kuat dari masyarakat.
PKS/jamaah tarbiyyah/ikhwanul muslimin, juga salah satu pihak yang paling getol membuat propaganda dan fitnah terhadap LDII. PKS menganggap walaupun LDII itu cenderung pendiam tapi mempunyai potensi raksasa yang dapat merintangi ambisi politik pks
DDII,KISDI, LPPI beserta semua underbouwnya, nah yang ini adalah komplotan yang paling sering membuat propaganda fitnah terhadap LDII dalam bentuk buku,VCD dan media lainnya. dulu salafy dan tarbiyyah berinduk pada DDII. namun terjadi perpecahan. DDII pun sama mempunyai ambisi yang sangat kuat untuk menguasai indonesia secara politis atas nama dakwah. LDII merupakan batu penghalang bagi DDII untuk memenuhi ambisinya itu
Reply


134 | AFIT
October 2, 2008 at 11:33 pm
YAA….ALLAH…:cry:
Reply


135 | panjul
October 3, 2008 at 11:07 am
DDII terpecah menjadi 2
Tarbiyyah————-> menjadi PKS
setelah ditinggal oleh tarbiyyah DDII mendirikan partai yang bernama———–> partai bulan bintang (PBB) . kalo diperhatikan PBB itu partai gurem di parlemen.so DDII itu sebenarnya komunitas rapuh.Elit2 nya yang ambisius saja yang pandai memprovokasi massa.
Reply


136 | kuebolu
October 3, 2008 at 3:24 pm
tokoh2 provokator biang fitnah LDII
Bambang Irawan
orang ini pernah menjadi ajudan Nurhasan Al Ubaidah. menurut orang2 jokam senior , bambang irawan sendirilah dahulu yang mendoktrin takfir dalam jokam. kalau ada ajaran khawarij dalam jokam,ituebenarnya adalah ajaran bambang irawan.namun alhamdulillah, di jokam sudah tidak ada lagi takfir.bambang irawan mempunyai pengaruh dan kharisma yang sangat kuat. setidaknya bambang irawan sendiri merasa akan hal itu.bambang irawan tau bahwa orang2 jokam itu sangat giat dalam berinfak dan bersodaqoh.rupanya bambang jeli dalam melihat potensi ini.dan sangat berminat dengan infak2 jokam. ini salah satu faktor kenapa bambang irawan begitu berminat menjadi amir dalam jokam.memang bambang tangan kanan Nurhasan, tetapi secara strukturalis organisasional, bambang irawan tidak mempunyai wewenang apa2 dan tidak mempunyai dapukan apa2.bambang irawan bukanlah wakil Nurhasan.bambang irawan adalah tipe orator yang berapi2.ketika mengadakan tausiyah, dia berorasi secara berapi2.ini yang menstimuli militansi orang2 jokam.disaat yang bersamaan, ketika bambang irawan keluar dari jokam dan berbalik memusuhi, dia juga menggunakan orasi yang berapi2 di forum2 yang menghujat LDII (umumnya di forum2 yang berbau PKS, tarbiyyah dan salafy sururi-ddii). ketika di panggung bambang ini senang sekali memfitnah LDII, dengan kata2 yang bombatis dan hiperbolis sampe2 pake adegan menangis segala diatas panggung yang ditujukan supaya orang2 tau bahwa bambang irawan sangat menyesal pernah gabung dengan jokam.air mata buaya tentunya.waktu bambang masih jokam,bambang irawan sangat yakin 100% bahwa kelak kepemimpinan dalam jokam akan jatuh ke tangannya. sampe2 dia begitu percaya diri mencopot semua wakil2 Nurhasan tanpa sepengetahuan Nurhasan. yah, kala itu Nurhasan sedang berada di Tanah suci mekah. bukan di kediri. bambang irawan mengadakan kudeta pada Nurhasan secara sepihak.aksi bambang irawan ini akhirnya diketahui Nurhasan. akhirnya Nurhasan memblokir semua akses bambang irawan pada jokam. parahnya lagi ketika Nurhasan wafat, ternyata orang2 jokam memilih Abd Dhohir sebagai pengganti Nurhasan. jelas Bambang irawan kwucewa beeeratz. misinya sudah 99% tercapai namun ketika mau menuju 100% Allah menolong orang jokam dengan menghindari bambang irawan menjadi pemimpin jokam. sejak itu bambang memendam kebencian yang teramat sangat pada LDII dan orang2 jokam. yang sebelumnya isbal ( memakai celana diatas mata kaki) setelah keluar dari jokam dia ngelembrehin celananya karena tidak mau sama dengan orang jokam.aneh ya….marah sama orang jokam tapi hukum Allah lah yang dikorbankan. bambang irawan kerap hadir di darul hikmah di jalan bangka 3 mampang prapatan.entah mau apa dia disana. Hmmmm anda tau,darul hikmah ngga jauh dari DPP PKS.bambang irawan berada di kantong PKS.pada tahun 1998 Indonesia mengalami gejok=lak politik. sekaligus mengalami euphoria demokrasi yang kebablasan.yang dahulu media takut pada rezim orde baru, setelah orde baru tumbang media2 juga ngga takut nulis berita2 fitnah. fenomena ini ditangkap oleh DDII. DDII menugaskan Amin Jamaluddin dan hatono ahmad jaiz untuk membuat buku yang isinya memfitnah dan memprovokasi umat islam untuk menyerang LDII baik secara teori maupun secara fisik. Amin Jamaluddin bersekongkol dengan bambang irawan untuk membuat buku yang berjudul “bahaya LDII”. buku itu kabarnya laku keras. sampe2 harus dicetak berkali2. bambang irawan dan amin jamaludiin mendapatkan royalti yang sangat besar dari penjualan buku tersebut . amin djamaluddin dan hartono ahmad jaiz memang mencari nafkah untuk anak istrinya dengan cara2 memfitnah.sungguh profesi yang sangat hina meskipun mereka berdalih atas nama dakwah. merebaknya buku “bahaya LDII” justru membuat masyarakat semakin penasarann, apa dan siapakah LDII. buku itu yang ditujukan untuk menghancurkan LDII malah berdampak sebaliknya. banyak orang berbondong-bondong masuk LDII untuk membuktikan apakah benar isi buku tersebut. ternyata memang masyarakat tidak menemukan sedikitpun semua fitnah yang ditulis di buku bahaya LDII. malahan masyarakat menemukan manhaj yang mulia yaitu kembali pada kemurnian Quran dan hadits secara berjamaah dengan cara mankul,musnad dan muttasil. manhaj yang jauh dari bidah,syirik, khurafat, ro’yi.manhaj yang setia pada tingkah laku Baginda Nabi Muhammad SAW dan salafusshalihin. bambang irawan , hartono ahmad jaiz dan amin jamaluddin secara finansial memang gembira karena bukunya laku keras. tapi mereka harus kecewa sebab LDII malah tetap tegar,aman dan lancar. ini semua adalah berkat doa , kesabaran dan ketawakalan orang2 jokam dalam mengahadapi badai fitnah,cacian,hujatan dan cobaan.tentunya yang pasti ini semua adalah berkat pertolongan ALLAH SWT.
Reply


137 | doni
October 3, 2008 at 8:42 pm
M.Natsir—–>persis——->masyumi——->DDII
DDII———–>jamaah tarbiyyah——>Ikhwanul Muslimin Indonesia——-> PKS
DDII——–> Partai Bulan Bintang
DDII————-> KISDI (komite solideritas islam, lembaga yang mengirim orang2 macam Jafar Umar Thalib dll ke afganistan untuk berjihad,katanya)
DDII——->LPPI
DDII——-> salafy sururi
DDII———–>hartono ahmad jaiz, amin jamaluddin ,kholil ridwan( ketua MUI yang bersikeras LDII harus selamanya sesat, padahal ketua MUI lainnya yang non DDII serta banyak ulama 2 lain dari seperti unsur NU,muhamadiyyah menyatakan LDII tidak sesat)
memang banyak pihak yang memfitnah LDII seperti PKS dengan JTnya, salafy yamani, namun menurut saya pihak yang paling ambisius dan terobsesi untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap LDII adalah ….. Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII)/PERSIS beserta semua underbouw,turunan,link dan derivasinya dan semua milis2nya dan semua situs2nya dan semua blog2nya.
bersiaplah jokam ,DDII mengintai dan mengancam.mereka sudah menyiapkan berbagai rencana, kampanye , strategi dan sistematika untuk mendeskreditkan LDII.
semua harokah/manhaj yang tidak sesuai dengan patron PERSIS adalah sesat
Reply


138 | pengkhianat_yahudi
October 4, 2008 at 8:27 pm
Masya alloh apAkah DDII seperti itu ?……..
jawabanya !………
ANDA BENAR !…..
Reply


139 | Ricardo Kevin
October 4, 2008 at 9:21 pm
LDII itu tidak sesat saya punya teman orang LDII dan dia memprotes penghinaan ini !!!!!
salut buat penghianat yahudi,lanjutkan intelijen anda…..

Hasil googling tentang Mazhab

Madhhab or Mazhab (Arabic مذهب mæðhæb pl. مذاهبmæðæːhıb) is an Islamic school of thought, or fiqh (religious jurisprudence). In the first 150 years of Islam, there were many such “schools” – in fact, several of the Sahābah, or contemporary “companions” of Muhammad, are credited with founding their own. The prominent Islamic jurisprudence schools of Damascus in Syria (often named Awza’iyya), Kufa and Basra in Iraq, and Medina in Arabia survived as the Maliki madhhab, while the other Iraqi schools were consolidated into the Hanafi madhhab. The Shafi’i, Hanbali, Zahiri and Jariri schools were established later, though the latter two schools eventually died out.
The four mainline schools of Sunni jurisprudence today, named after their founders (sometimes called the A’immah Arba‘a or four Imaams of Fiqh[1]), are not generally seen as distinct sects, as there has been harmony for the most part among their various scholars throughout Islamic history.
The Hanafi Madhhab: Imam Abu Hanifa, who was the ‘founder’ of the Hanafi school, lived in what is now modern-day Iraq, not long after the prophet Muhammad’s death. It is reported that Imam Abu Hanifa studied under many teachers. He also met the “companion” (sahābi) Anas ibn Malik, making Imam Abu Hanifa one of the tābi’ūn, or second generation in oral transmission from Muhammad.
The Maliki Madhhab: Imam Malik was born shortly thereafter in Medina. There are reports that they lived at the same time and, although Malik was much younger, their mutual respect is well-known. In fact, one of Abu Hanifa’s main students, on whose teaching a lot of the Hanafi school is based, studied under Imam Malik as well.
The Shafi’i Madhhab: Imam Shafi’i was also taught by both Abu Hanifa’s students and Imam Malik, and his respect for both men is also well-documented.
The Hanbali Madhhab: Imam Ahmad ibn Hanbal studied under Imam Shafi’i, and consequently there are many similarities between the two madhhabs.
Shi’a Islam has its own school of law,
The Jafari (or Ja’fari) Madhhab: Ja’far as-Sadiq, believed by Shi’a to be the sixth infallible Imam. He is highly regarded for his work in education, tutoring such people as Abu Hanifa and Malik ibn Anas. Throughout his life, al-Sadiq lived and taught in Medina. [1] [2]
The majority of Sunni Muslims believe that all four schools have “correct guidance”, and the differences between them lie not in the fundamentals of faith, but in finer judgements and jurisprudence, which are a result of the independent reasoning of the imams and the scholars who followed them. Because their individual methodologies of interpretation and extraction from the primary sources (usul) were different, they came to different judgements on particular matters. For example, there are subtle differences in the methods of prayer among the four schools, yet the differences are not so great as to require separate prayers by the followers of each school. In fact, a follower of any school can usually pray behind an imam of another school without any confusion.
Generally, Sunni Muslims prefer one madhhab out of the four (normally a regional preference). Some, however, reject the four schools. Others (most notably the Salafi) accept the four madhhabs as legitimate, but also believe that ijtihad must be exercised by the contemporary scholars capable of doing so. Others insist on taqlid, or acceptance of religious rulings on matters of worship and personal affairs from a higher religious authority without necessarily asking for the technical proof as a requirement. This practice is very common amongst Sufis, who follow an Islamic mystical order, tariqah.
Experts and scholars of fiqh follow the usul (principles) of their own native madhab, but they also study the usul, evidences, and opinions of other madhabs.
Mengenai Isnad
Islamic Dictionary: isnad
“Support.” In Islam, the isnad of a tradition is the chain or linkage of human reporters that authenticate the material as deriving from the time of Mohammad and his companions. Very roughly comparable to the Christian concept of apostolic succession and the Jewish validation of oral law.

Mengapa antara Muhammadiyah dengan LDII terjadi perbedaan dalam menentukan awal Romadhon.?

Jika LDII menyatakan bahwa puasa dimulai pd tgl 10-07-2013, berarti LDII mengekor kpd Pemerintah..?

Begini lho duduk perkara yg sebenar'a:

Menurut metode kalender hijriyah, penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali ( hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtima' ).
Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari.
Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari.
Semuanya tergantung pada penampakan hilal.

Nah, menurut Muhammadiyah, seluruh bulan dihitung 29 hari, cuma Romadhon saja yg boleh dihitung 30 hari.

Inilah yg memicu timbulnya selisih dalam penentuan awal Romadhon..

Kalo LDII tetap mengacu kpd metode menurut dalil hadits.

“Satu bulan itu dua puluh sembilan hari. Maka, janganlah kalian memulai ibadah shaum sampai kalian melihat Al-Hilâl, dan janganlah kalian ber’idul fitri sampai kalian melihatnya. Jika terhalang atas kalian maka sempurnakanlah bilangan (bulan menjadi) tiga puluh (hari).”
(HR.Bukhâri no 1907)

Jd LDII bukan ngikut apa kata pemerintah, tapi ngikut apa kata Rosulullah..

SETAN MINTA PENSIUN



Setan: “Ya Tuhan saya mau minta pensiun dini saja.”

Tuhan : “Kenapa kamu minta pensiun dini padahal kamu yang minta sendiri untuk selalu ingin menggoda manusia?”

Setan : “Amit-amit ya Tuhan, sekarang ini kelakuan manusia rasa2nya seperti sudah melebihi Setan deh. Hamba kuatir justru hamba yang akan tergoda oleh manusia. Makanya hamba minta pensiun dini aja. Saya gedheg banget sama manusia, berkali2 hamba yang selalu disalahkan seperti manusia yang BERZINAH, yang enak dia, yang disalahkan hamba.

Lalu manusia yang KORUPSI, dia yang menikmati, katanya digoda hamba. Coba gimana tuh?
Belum lagi manusia yang SELINGKUH, dia yang enakan, katanya dipengaruhi hamba.

Juga manusia yg ke Diskotik dan Karaoke di sana bernyanyi-nyanyi dan senggol sana sini dengan cewek2 cantik bin bahenol, katanya disuruh hamba, coba? Yang bener aja?

Lalu manusia yang berjudi juga gitu, katanya karena ajakan hamba. Padahal kan hamba gak bisa gunain uang, iya nggak? Manusia bener2 jahat dan pengecut deh!

Manusia berbohong katanya karena pengaruh hamba. Ya ampyuuun, padahal apa untung ruginya buat hamba? Sama sekali gak ada…!

Pokoknya sekarang hamba pensiun aja..! Manusia sekarang kelewatan banget bener2!”

[Majalah Humor]

Senin, 08 Juli 2013

Senin, Pemerintah Gelar Sidang Isbat Tentukan Awal Puasa







Senin, Pemerintah Gelar Sidang Isbat Tentukan Awal Puasa

JAKARTA (Pos Kota) – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat pada hari Senin (8/7). Sidang ini untuk menentukan awal Ramadhan 1434 Hijriah.



Melihat hilal

Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam pesan singkatnya, Minggu sore, mengatakan sidang ini untuk menentukan awal Ramadhan tahun ini.

Ia mengatakan seperti tahun lalu, sidang kali ini juga akan dihadiri organisasi kemasyarakatan (Ormas)Islam di antaranya, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama dan lainnya, termasuk Muhammadiyah yang sudah menentukan awal Ramadhan juga diundang untuk hadir.

“Kewajiban kami mengundang Ormas-Ormas Islam. Soal datang atau tdk itu urusan lain,” kata Nasaruddin menanggapi sikap Muhammadiyah yang tidak akan mengirim utusannya di Sidang Isbat.

Selain itu, lanjut Nasaruddin, Sidang Isbat ini akan mengundang perwakilan negara-negara sahabat.

Ia memperkirakan awal puasa tahun ini jatuh pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2013. Namun demikian, pemerintah tetap akan menggelar Sidang Isbat untuk memastikan posisi hilal (bulan) pada hari Senin.

Sebab itu, lanjut mantan dirjen bimbingan masyarakat Islam ini, dalam Sidang Isbat akan menghadirkan para ahli astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang akan mempresentasikan posisi bulan dari seluruh Indonesia.

ORMAS ISLAM

Sejumlah Ormas Islam yang sudah menetapkan awal Ramadhan yakni, Aljam`iyatul Washliyah (Al Washliyah), telah menetapkan awal puasa Ramadhan 1434 H jatuh pada Rabu 10 Juli 2013. Pengurus Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis) juga telah menetapkan awal Ramadhan, hari Rabu, 10 Juli 2013.

Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Abdullah Sam mengatakan pihaknya belum menetapkan awal Ramadhan karena masih menunggu Sidang Isbat.

“Dalam sidang ini Kemenag telah memerintahkan LDII untuk mengamati posisi hilal di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, dan LDII memiliki teropong untuk mengamati hilal di sana, hasil pengamatan akan dilaporkan ke Sidang Isbat melalui telepon,” kata Abdullah Syam.

PBNU belum menentukan awal Ramadhan, dan tetap akan mempertahankan metode rukyat atau melihat hilal sebagai penanda awal bulan. MUI juga menunggu keputusan pemerintah. Menurut Ketua MUI Pusat Prof. Dr. H. Umar Shihab, MUI masih menunggu penetapan dari pemerintah tentang awal Ramadhan tahun 2013. “Pemerintah merupakan Ulil Amri yang harus kita taati sebagaimana dalam Al-Qur’anul Karim,” katanya.

MUI, kata Umar, berharap apabila terjadi perbedaan dalam penetapan awal Ramadhan agar tidak dibesar-besarkan, karena umat Islam Indonesia sudah terbiasa mengalami pelaksanaan awal Ramadhan tidak bersama-sama.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada hari Selasa, tanggal 9 Juli 2013. Muhammadiyah juga memastikan tidak akan hadir dalam Sidang Isbat karena telah menetapkan awal Ramadhan dengan metode hisab. (Johara/d)